Harga Pelet Mahal? Begini Cara Mengatasinya

Tingginya harga pelet ikan di pasaran seringkali menyulitkan para peternak/ pembudidaya ikan dalam mengembangkan usahanya. Sehingga peternak skala kecil seringkali berada dalam posisi yang tidak diuntungkan. Hal itu dikarenakan pemerintah tidak memungkinkan untuk mengatur harga pakan, maupun harga jual ikan.

Pemerintah sendiri melalui KKP sudah berusaha membantu peternak ikan skala kecil dengan mengadakan beberapa pelatihan terkait pembuatan mandiri dengan bahan bahan lokal seperti tepung ikan, jagung, bekatul dsb. Tetapi pada kenyataannya hal ini kurang berjalan karena peternak kecil bisa membeli tepung ikan murah dengan syarat pembelian minimal sekian ton yang tidak mungkin dilakukan oleh peternak ikan skala kecil. 

Apakah Yang Harus Dilakukan Peternak Ikan Skala Kecil?

Menurut beberapa ahli, hal termudah untuk mengatasi tingginya harga pelet ikan adalah dengan melakukan fermentasi pelet ikan yang kandungan proteinnya lebih rendah sehingga harganya lebih murah atau terjangkau.

Proses fermentasi akan membuat kandungan protein didalam pelet ikan menjadi naik/ lebih tinggi.

TDN Naik, FCR Turun

Fermentasi membantu pemecahan bahan-bahan yang terdapat dalam pakan secara enzimatis. Bahan penyusun material pakan yang tidak atau sulit terurai dalam saluran pencernaan menjadi lebih banyak yang terurai. Dengan begitu, bahan pakan yang dicerna tubuh menjadi lebih banyak dan efisiensi penyerapan pakan juga naik. Semakin banyak nutrisi yang bisa diserap tubuh menyebabkan TDN (total digestible nutrient) naik.

Naiknya TDN jelas akan meningkatkan hasil produksi. Jika sebelumnya banyak nutrisi yang terbuang, kini nutrisi diserap dan terkonversi menjadi daging. Feed Convertion Ratio (FCR) pun menurun. Pasalnya, jumlah pakan yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu kilogram produk menjadi lebih sedikit

Artinya konsumsi pelet akan menjadi lebih sedikit dengan hasil daging atau berat ikan yang sama seperti kalau menggunakan pelet non fermentasi.

BAGAIMANA CARA FERMENTASI PELET IKAN?

Cara fermentasi pelet ikan dimulai dengan pembibisan pakan terlebih dahulu, yaitu membasahi pelet ikan dengan probiotik yang sudah dilarutkan dalam air bersih secukupnya, sehingga waktu pelet dicampurkan kondisinya menjadi sedikit basah. Penggunaan probiotik untuk membibis bisa disaksikan pada video di LINK INI.

Selanjutnya pelet yang sudah dibibis dimasukkan kedalam kantong kantong plastik dan diikat kuat serta disimpan selama minimal 1 x 24 jam sampai 3 hari. Simpan ditempat teduh jauhkan dari cahaya matahari. Gambar pelet yang sedang difermentasi bisa dilihat pada gambar dibawah ini.

Video dibawah ini sebagai bukti bagaimana probiotik bisa membuat pertumbuhan ikan lebih cepat tanpa fermentasi tetapi cukup direndam/ dibibis selama minimal 30 menit.
Untuk harga probiotik yang lebih terjangkau khususnya untuk budidaya ikan Nila, Lele, Gurame, Patin dan sebagainya bisa menggunakan probiotik Maximune yang sesuai untuk fermentasi pelet karena mengandung bakteri Bacillus serta Lactobacillus.

Sebagian tulisan disadur dari sumber sumber sebagai berikut:

1. https://www.minapoli.com/info/lebih-bergizi-dengan-fermentasi
2. http://news.unair.ac.id/2020/05/10/bioteknologi-dengan-probiotik-untuk-meningkatkan-nutrisi-protein-kasar-dan-serat-kasar-kulit-kopi/
3. http://news.unair.ac.id/2019/08/30/dosen-fh-dan-fpk-unair-bantu-masyarakat-temukan-solusi-tingginya-harga-pakan-ikan-di-desa-sumberrejo/

×