Using Palm Kernel Meal for Black Soldier Fly Larvae Feed

Palm kernel meal is commonly used as a protein source in animal feed formulations, particularly for ruminants, pigs, and poultry. However, its usage is more prevalent in tropical regions where palm oil production is abundant. It is often incorporated into diets alongside other feed ingredients to provide a balanced nutritional profile.

Typically, palm kernel meal is high in protein, averaging around 15-20% crude protein. It also contains a moderate amount of fiber and varying levels of fat. The fat content in palm kernel meal can range from 5% to 15%, depending on the efficiency of the oil extraction process. It is important to note that the fat content makes it an energy-dense feed ingredient.

To ensure that our Black Soldier Fly (BSF) larvae and BSFL protein meal meet the stringent quality standards required for use as ingredients in the pet food industry, where consistency and nutritional value are paramount for the health and well-being of pets, we maintain a stable nutrient content in our BSF larvae and BSFL protein meal. This is achieved by feeding our BSF larvae a specific diet that is rich in nutrients, such as palm kernel meal (PKM), which is an agro-industrial byproduct that provides a sustainable source of nutrients for our insects. The palm kernel meal is used as a primary feedstock for our BSF larvae, leveraging its nutritional value to support the growth and development of our insects, thereby reducing waste and promoting a closed-loop, eco-friendly production cycle.

The advantages of using Palm Kernel Meal (PKM) as food for Black Soldier Fly Larvae (BSFL) compared to using organic waste or food waste:

  1. Nutrient-Rich Substrate:
    • PKM provides a consistent and nutrient-rich substrate for BSFL growth.
    • BSFL fed with PKM can achieve close to 40% protein content
    • While fruit and vegetable waste can also be used, PKM ensures higher protein levels in BSFL.
  2. Predictable Nutrient Composition:
    • PKM offers a controlled nutrient profile, which is essential for consistent BSFL growth.
    • Unlike random organic waste, PKM ensures predictable results in terms of protein and fat content.
  3. Economic Efficiency:
    • PKM is often more cost-effective than using various types of organic waste.
    • By utilizing PKM, farmers can optimize resource utilization and reduce costs.
  4. Sustainability and Waste Reduction:
    • Using PKM repurposes a byproduct from palm oil production, contributing to sustainability.
    • BSFL efficiently convert PKM into beneficial proteins and fats, reducing waste volume.
  5. Animal Feed and Organic Fertilizer Production:
    • BSFL digest nutrients in PKM and convert them into valuable proteins and fats.
    • These by-products can be used to produce animal feed, while BSFL residue serves as organic fertilizer

Why use PKM instead of food waste

To produce 1 kg of fresh BSF larvae, 4-8 kg of food waste is needed, resulting in a food conversion ratio (FCR) of 4-8. However, by using palm kernel meal (PKM) as a substitute, FCR decreased significantly to 1.6 kg PKM per 1 kg larvae. This reduction in FCR is achieved if PKM is fermented well, making it our daily operational standard.

We chose PKM over food waste because of the significant cost savings. Getting food waste requires additional costs, such as tip fees, which increase the overall cost. By using PKM, we can reduce the production costs of fresh BSF larvae making it a more viable and cost-effective option.

The important thing about using PKM is that it has a stable nutrient content in BSF larvae, and is easier for pet food industries to use.

 

Citations:

  1. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8880436/
  2. https://www.insectschool.com/uncategorized/how-much-protein-does-a-bsf-contain/
  3. https://www.insectschool.com/feed/black-soldier-fly-larvae-meal-and-oil/
  4. https://jasbsci.biomedcentral.com/articles/10.1186/s40104-022-00682-7
  5. https://www.mdpi.com/2227-9717/9/1/161 “”
  6. https://link.springer.com/article/10.1007/s10668-023-04306-6 “”
  7. https://link.springer.com/content/pdf/10.1007/s42690-023-01032-4.pdf “”
  8. https://jurnalkelapasawit.iopri.org/index.php/jpks/article/view/199 
  9. https://scialert.net/abstract/?doi=pjn.2019.753.760 
  10. https://doi.org/10.1007/s42690-023-01032-4 

This article has been uploaded to LinkedIn. You can read HERE

PAKAN IKAN BERBAHAN MAGGOT BSF UNTUK IKAN LELE DAN LAINNYA

ADAKAH PAKAN ALTERNATIF LELE SELAIN PELET?

media budidaya maggot
Larva Black Soldier Fly

Akhir akhir ini ramai dibicarakan di dunia maya  tentang keberadaan larva atau maggot lalat Black Soldier Fly (BSF), Hermetia ilucens.  Maggot bsf ini bisa dipergunakan sebagai pakan alternatif lele dan ikan yang lainnya (Nila, Gabus dll), serta di peternakan unggas (Ayam, Bebek).

Larva atau maggot black soldier fly (BSF) ini dipilih karena mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi, sekitar 45%, dan juga lemak sekitar 30%.   Selain hal tersebut, yang menjadikan maggot BSF menjadi pilihan menarik sebagai pengganti sebagian atau bahkan seluruhnya pakan ternak adalah karena maggot BSF ini bisa dihasilkan dengan cara yang mudah.  Sehingga bisa mengurangi biaya produksi ternak secara signifikan ditengah kecenderungan harga pakan ternak pabrikan yang selalu naik harganya.  Banyak sekali video tutorial yang menjelaskan tentang budidaya maggot serta pelatihan maggot bsf.

Pada awalnya, keberadaan maggot BSF ini dikenal sebagai agen bio-konversi sebagai pengolah sampah organik.  Larva BSF mampu mengolah sampah organik dalam jumlah banyak dengan waktu yang relative singkat.

 

PEMBUATAN PAKAN PENGGANTI CACING SUTRA

153Farm sebagai pembenih ikan juga sedang melakukan uji coba pembuatan pakan larva ikan (lele, patin dan gabus) sebagai pengganti cacing sutra.   Keberadaan cacing sutra memang cukup penting bagi para pembenih ikan karena ukurannya yang kecil sangat cocok sebagai pakan larva yang baru berumur beberapa hari.   Selain itu juga untuk mengantisipasi harga pelet ikan yang cenderung selalu naik.

Cacing sutra
Cacing sutra

Cacing sutra sendiri memang mengandung nilai gizi yang bagus untuk larva ikan, tetapi karena kebanyakan diambil dari alam dan berasal dari tempat tempat yang kurang bersih, dikhawatirkan cacing sutra membawa bakteri pathogen yang berbahaya bagi kehidupan larva ikan.

Ada beberapa cara penanganan yang harus dilakukan sebelum cacing sutra diberikan sebagai pakan ikan.  Salah satunya direndam didalam larutan Methyline Blue,  atau ditempatkan pada wadah yang dialiri aliran air selama 24 jam sampai hilang baunya.

Ada masa dimana cacing sutra sulit didapat di alam yakni pada saat musim hujan.   Sungai kecil atau saluran air yang biasa menjadi habitat cacing sutra akan terhempas aliran air saat hujan tiba dan menghanyutkan cacing sutra.

Kondisi yang demikian ini membuat 153Farm tergerak untuk melakukan uji coba pembuatan pakan larva ikan sebagai pengganti cacing sutra pada saat cacing sutra sulit didapatkan.   Penggunaan pakan buatan ini juga sangat memungkinkan untuk bisa disimpan lama di lemari pendingin.

Untuk membuat biaya produksi serendah mungkin, 153Farm menggunakan maggot lalat tentara hitam (BSF) sebagai pengganti tepung ikan yang semakin hari semakin mahal dan sulit didapatkan.  Selain penggunaan maggot BSF, diperlukan juga bahan bahan lain sehingga terbentuk pakan larva ikan berupa pasta yang mudah dimakan oleh larva ikan.

Pertimbangan penggunaan larva BSF sebagai pengganti tepung ikan didasarkan kepada tingginya nilai gizi larva BSF tersebut.  Selain protein dan lemak yang tinggi, larva BSF juga mengandung asam amino essensial yang sangat dibutuhkan larva ikan untuk tumbuh.  Kelebihan lain dari larva BSf adalah selain protein, lemak dan asam amino tersebut, juga mengandung asam lauric serta AGP alami (Natural Antibiotic Growth Promoter).

Seperti diketahui bersama bahwa sejalan dengan kebijakan WHO untuk mengurangi penggunaan berlebih antibiotik pada peternakan dan perikanan, pasal 22 ayat 4 huruf c Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014, menyebutkan bahwa melarang penggunaan pakan yang dicampur hormon tertentu dan/atau antibiotik imbuhan pakan.

Alasan utama pelarangan AGP adalah karena sudah tingginya kejadian resistensi bakteri terhadap banyak jenis antibiotik, bahkan antibiotik yang dipersiapkan untuk menangani kasus bakteri multi-resisten.  Di Eropa sendiri tertanggal 1 januari 2006 telah melarang semua jenis antibiotik yang ditujukan sebagai Growth Promoter, baik yang digunakan di manusia ataupun tidak.

Dengan adanya kandungan AGP alami dalam bahan pakan ikan ini, tentu saja akan membuat benih ikan menjadi lebih sehat dan kuat serta bisa mengurangi tingkat mortalitasnya.  Selain untuk ikan lele dan lainnya, maggot bsf juga sangat bagus untuk ternak unggas seperti ayam dan bebek.  Video tentang bagaimana ayam bangkok sangat suka makan maggot bsf bisa dilihat di LINK berikut ini.

Untuk sementara, larva ikan lele serta ikan gabus yang diberikan pasta pakan pengganti cacing sutra ini makan dengan lahap dan tampak sehat serta lincah.  Untuk larva ikan gabus yang diuji coba, ukuran panjangnya lebih kurang 2 cm dan sudah berumur 3 minggu.  Sebelumnya larva ikan gabus sudah diberi cacing sutra dan akan diberikan pasta produksi 153Farm sampai ukuran 5-7 cm.

Larva Ikan Gabus
Larva Ikan Gabus

153Farm berharap uji coba ini berjalan lancar sehingga bisa dipergunakan sebagai pakan ikan gabus bagi peternak gabus,  yang minyaknya sangat dibutuhkan oleh penderita penyakit kronis yang membutuhkan asupan albumin ikan gabus untuk memperbaiki kondisi kesehatannya.

Semoga…

×